Kamis, 06 Oktober 2011

Supporting Evidences And Monitoring To Develop School-Based Curriculum For Junior High School Mathematics In Indonesia

Pemerintah Indonesia berusaha untuk meredakan isu terkini mengenai pendidikan dan mengambil tindakan untuk menerapkan kurikulum baru yaitu "kurikulum berbasis sekolah" untuk pendidikan dasar dan menengah yang secara efektif dimulai pada tahun akademik 2006/2007. Kebijakan ini secara logis akan menyiratkan beberapa aspek berikut yaitu, otonomi program pendidikan, pengembangan silabus, meningkatkan kompetensi guru, melengkapi fasilitas belajar, anggaran pendidikan,memberdayakan masyarakat, evaluasi sistem dan jaminan kualitas. Pada setiap sosialisasi kurikulum baru, selalu ada sebuah program untuk menguraikan, filsafat rasional latar belakang, dan metode untuk mengembangkan silabus. Kurikulum berbasis sekolah ditandai sebagai muatan lokal terdiri dari 80%, pendekatan berbasis kompeten dan mempekerjakan upaya percobaan sebagai model untuk sosialisasi nya.
Kami merasa bahwa pengembangan kurikulum membutuhkan komprehensif dan mendalami pengetahuan  tentang semua aspek yang terlibat, setidaknya ada enam prinsip sebagai panduan (Marsigit, 2003), yaitu : kesempatan untuk belajar matematika untuk semua, kurikulum bukanlah sekedar kumpulan materi tetapi harus mencerminkan kegiatan matematika koheren, kesempatan kepada pembelajar untuk mengembangkan konsep matematika, kebutuhan untuk mengembangkan penilaian  untuk proses belajar mengajar, menggunakan berbagai jenis sumber belajar mengajar. Perhatian utama dalam mengembangkan kurikulum matematika adalah untuk memastikan bahwa kurikulum mencerminkan proses belajar mengajar yang telah dimaksudkan, karena itu, kita perlu
mengembangkan
pedoman untuk mengembangkan silabusnya, pedoman kurikulum pelaksanaan, dokumen pendukung seperti handout, lembar kerja siswa, dll.
Dengan demikian, Pemerintah Indonesia telah mengembangkanPembelajaran dan pengajaran kontekstual (CTL) sebagai salah satu pendekatan untuk mendukung implementasi Berbasis Sekolah Kurikulum; itu berarti bahwa pemerintah mendorong para guru untuk mengembangkan keterampilan siswa dengan optimal menggunakan lingkungan untuk mendukung kegiatan siswa. Standar Nasional Kompetensi matematika untuk SMP meliputi:
1. Untuk memahami dan diadakan operasi hitung menggunakan angka untuk memecahkan masalah
2. Untuk memahami dan menggunakan sifat-sifat garis, sudut, dua dan tiga dimensi bentuk geometri untuk memecahkan masalah
3. Untuk memahami dan mengidentifikasi sifat dan komponen dari segitiga dan menggunakan untuk memecahkan masalah
4. Untuk memahami dan mengidentifikasi sifat dan komponen lingkaran dan menggunakannya untuk memecahkan masalah
5. Untuk mengidentifikasi sifat dan komponen tepi cembung nontiga
dimensi geometris bentuk
6. Untuk mengidentifikasi sifat dan komponen tepi cembung tiga dimensi
bentuk geometris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar