Sabtu, 17 Desember 2011

MATHEMATICAL THINKING ACROSS MULTILATERAL CULTURE

Berpikir Matematis sebagai pokok persoalan pusat dalam inovasi belajar mengajar Matematika . Berpikir matematis adalah dasar untuk berpikir secara bervariasi dan siswa belajar matematika dapat mempelajari tentang logika dan cara berpikir secara rasional juga dapat diaplikasikan dalam bebragai bidang mislanya fisika statistic , dan ekonomi . Berikut ini adalah contoh pendidikan Matematika dari berbagai Negara yang berhubungan dengan aspek berpikir matematis .
Di Australia jika siswa menjadi pemikir matematika yang baik , kemudian membutuhkan berpikir matematis untuk menonjolkan bagian dari pendidikan mereka . Seperti yang diindikasikan oleh Stacey.K dari Australia , berpikir matematis tidak hanya penting untuk memcahkan masalah dan belajar matematika . Guru juga membutuhkan berpikir matematis untuk menganalisa rencana mata pelajaran untuk maksud khusus dan mengharapkan jawaban dari siswa . Untuk British , peran untuk pandangan jangka panjang berpikir secara matematis , membangun kemampuan genetic untuk belajar dari pengalaman belajar yang sukses selama hidup . Di Jepang , berpikir secara matematis didasarkan dari perilaku matematis, gambaran secara matematis , dan pentingnya tentang pemahaman . Di Indonesia , seperti yang terjadi di Malaysia , hanya muncul sebagai “jack” pendongkrak . Budaya ujian diorientasikan masih umum di sekolah Indonesia dan Malaysia. Dapat disimpulkan bahawa berpikir matematis memiliki beberapa cirri-ciri yaitu mereorganisasi melalui matematisasi dengan merefleksikan pikiran, keahlian dan pengunaan konsep matematika ideal untuk dunia, pembelajaran bagaiamana belajar , mengembangkan , dan enggunkan matematika dalam pembelajaran dua tipe sebelumnya, berbagi ide , dan cara berpikir matematis yang penting untuk ilmu pengetahuan , teknologi , perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, mengembangkan pendekatan mengajar dengan berpikir matematis melalui pelajaran belajar, mengembangkan jaringan untuk berbagi ide dalam menunjukkan berpikir matematis dalam nasional, regional . dan tingkat internasional .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar